Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
Rintik hujan membasahi sebagian tubuh lelaki yang berusaha melindungi wanita cantik itu. Bola matanya berwarna hitam kecoklatan. Hujan itu menerobos tak memberi keduanya celah meneduh sedikitpun.
"Fa, sampai kapan kita akan seperti ini?"
"sebentar lagi, setelah hujan ini reda aku akan memulangkanmu." wajahnya mendongkak ke atas memastikan hujan segera reda.
"Bukan itu yang aku bahas"
"Lalu?"
"Hubungan kita. Apakah kamu tidak capek selalu keluar denganku dengan sembunyi-sembunyi?"
"Tidak akan, sampai kapanpun aku akan berada di sampingmu"
Kini tanganya menggenggam erat jemari Zie.Erat dan erat.
"Bagaimana jika ibumu tetap bersikeras menentang hubungan kita?"
Matanya tak lagi kuasa menyembunyikan bulir berlian yang perlahan menerobos sudut matanya bersama derasnya hujan.
"Akan tetap kuusahakan. Percayalah. Yang kuminta Kamu slalu di sini. Stand By Me."
Pelukan hangatnya membuat hujan kali ini benar-benar tak dirasakanya.
"Pasti. Meski ibumu akan tetap memindahkanmu ke Jerman aku akan selalu mendukungmu. Dan percayalah, aku tidak akan seperti mereka yang menyesali pertemuan yang berakhir perpisahan. Aku mencintaimu!"
"Berdirilah untuk meraih cita dan cinta kita. dan yakinlah Love is having the courage to stand up for yourself when you are not wrong."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar